Schema Theory
Teori tentang individu sebagai pribadi yang kikir mengantarkan ide ini untuk pengertian kita tentang proses pengiriman informasi di dalam individu. Karena itulah, teori di dalam tradisi ini terlihat pada bentuk dan strukturnya yang membantu proses individu sebagai sebuah variasi tentang informasi yang luas tentang dunia sosial di dalam cara yang efisien. Seperti yang dikatakan oleh Wicks (1992 :112), "Schema Theory menyarankan bahwa masyarakat adalah otak yang aktif dalam informasi dan pemikiran skematik itu berasal dari kebutuhan untuk mengatur pemikiran yang bertujuan untuk bidang ekonomi." Dengan beranggapan bahwa variasi di dalam teori telah berkembang untuk menjelaskan proses ini, kita memakai schema theory sebagai perwakilan untuk melihat ke dalam konsep ini. Dengan kata lain, sebagai pihak yang kikir, kita menggunakan schema theory sebagai template untuk memahami keluarga kognitif teori ini secara keseluruhan. Ada dua isu penting sebagai pertimbangan dalam memahami schema theory. Isu yang pertama adalah pertanyaan tentang apa dan yang kedua adalah tentang pertanyaan bagaimana, atau menurut Arbib, Conklin, dan Hill's (1987) perbedaan diantara perwakilan dan aspek proses dari skema. itulah, teori ini telah mempertimbangkan kedua isi dari skema kognitive, dan cara dari skema itu diaktifkan sebagaimana kita berusaha untuk mengerti dan berperilaku di dalam dunia sosial.
Schema Theory di dalam disiplin ilmu komunikasi
Konsep dari schema theory diimplikasikan di seluruh perilaku komunikasi kita. Jika kita berproses di dalam situasi komunikasi yang bervariasi, kita harus membuat gambaran skema untuk memahami, atau mungkin mengembangkan skema baru yang akan dipakai dalam sebuah hubungan.
Terakhir, penelitian di dalam komunikasi massa juga mengandalkan konsep dari skema untuk memahami proses komunikasi. Seperti yang diungkapkan oleh WIcks (1992), kita mempunyai skema tidak hanya untuk interaksi sosial dengan orang lain tapi juga untuk berbagai macam saluran media.
source : Katherine Miller : 2001